Saya membeli kartu perdana untuk HP saya seharga 20 euro, sudah dapat paket internet 2GB dan gratis telfon 1000 menit dan juga sms, karena di hotel tempat saya menginap katanya WiFi nya gak stabil, putus-putus koneksinya, gak sampe kamar, dll. Ternyata salah, saudara-saudara, WiFi nya lumayan enak, memang suka putus-putus sih, tapi gak bikin kesel juga. Saya nginep di Hotel Serena. Hotel bintang 3, tetapi sesuai dengan yang saya butuhkan, dan harganya gak mahal-mahal banget kalau menurut standar hotel di Eropa sih :D
Saya menginap 3 malam disini. Yang saya suka disini salah satunya adalah resepsionisnya, namanya Marco, he has a good sense of humor tapi iseng juga, jadi hati-hati aja suka dijahilin hahaha, tapi dia ngasih tips-tips yang bagus selama berkeliling di Roma, seperti hati-hati copet, jangan naik tram karena 'will bring you to a bad place', dll. Saya dan keluarga akan berkeliling keesokan harinya karena sudah terlalu capek. Oke, skip to the next day.
Tujuan pertama saya adalah Basillica Santa Di Maria Maggiore, yg notabene sangat dekat dari hotel.
Setelah dari sana, saya menuju Colloseum dengan berjalan kaki. Jaraknya lumayan, gak jauh gak deket juga, tapi karena di sepanjang perjalanan banyak yang dilihat jadi gak terlalu berasa juga capeknya.
Setelah sampai di Colloseum, kesan pertama saya: rame banget, udah kaya di GBK mau nonton Timnas tanding.
Dari review turis-turis asing yang saya baca, siap-siap banyak yg nawarin tongsis, dan bener juga sih, gak jauh beda seperti di tanah air hahaha. Banyak turis asing yang ngasih review jelek tentang Roma karena copet, banyak pedagang, dll, saya udah rada parno pas tau hal-hal begitu makanya waspada banget, ternyata sama aja kaya di Indonesia, paling bedanya modus-modus copetnya lebih ajaib dan gak disangka-sangka. Beruntunglah kita udah sering ngerasain kerasnya tanah air, jadi pas sampai disini udah gak terlalu kaget, tapi tetep waspada aja ya, ibarat ke Tanah Abang aja suasananya, just enjoy the view but always watch your belongings.
Hal yang sangat disayangkan adalah, banyak obyek wisata yang sedang direnovasi saat saya di Eropa, begitu juga Colloseum, jadi siap-siap sedikit kecewa ya.
Sebelum ke Eropa, saya dapat info bahwa Eropa sedang dilanda gelombang panas. Wih saya udah mikir bakal panas sekali, tapi pas sudah disana, ah masih panasan Rawa Belong yg panasnya nusuk kulit (yang kuliah di Bi*us pasti ngerti panasnya) hahaha.
Turis-turis berebutan minum air karena panas banget
Disini banyak yang jual souvenir dengan harga murah. Souvenir2 di Italia termasuk murah, seperti magnet kulkas 3 euro dan gantungan kunci hanya 1 euro per buah, bandingkan di Swiss yang magnet kulkasnya CHF 6. Bangkruuut.
Oke, sehabis dari Colloseum, saya berangkat ke Vatikan dengan Metro (bukan bus ya, tapi kereta bawah tanah).
Saya beli tiket yg 1 day full. Enaknya adalah tiket ini bisa juga digunakan untuk naik bus, jadi gausah beli tiket bus lagi. Saat di dalam Metro, baru deh mulai waspada tingkat tinggi, pasalnya copet-copet banyak beraksi disini, bahkan Venna sempat hampir kena copet, untung ibunya selalu mengamati orang2 yg berdiri di sekitar Venna, jadi aksi copet tersebut gagal dan langsung keluar metro di stasiun berikutnya.
Setelah sampai di stasiun Metro Vatican, untuk ke Vatican mau gak mau jalan kaki lagi. Untungnya banyak yang dilihat di sepanjang jalan seperti toko-toko.
Nah setelah berjalan lumayan jauh, akhirnya sampai juga di negara di dalam ibukota Italia, Vatikan !
Untuk masuk kedalamnya, harus ngantri seperti ngantri arung jeram di Dufan, mending nikmatin suasana aja sambil foto-foto.
Perjalanan selanjutnya dari Vatikan adalah ke Fontana Di Trevi atau Trevi Fountain naik Metro. Saya dan Vindi sempat dicibir ama penjual tongsis dengan bilang, 'dasar Filipino'. Wew kita dikira orang Filipina, kita sih ketawa-ketawa aja, ketawa miris sih.
Setelah sampai di Stasiun Metro Trevi Fountain, untuk ke TKP saya jalan kaki lagi yg jaraknya lumayan jauh. Ya ini salah saya juga sih karena gak tau kalau bisa naik bus juga, saya sampe gak tega ama rombongan, pada capek semua.
Setelah sampai di Trevi Fountain, hal yang mengecewakan kembali terjadi, yaitu tempat ini juga sedang di renovasi.
di Stasiun Metro Fontana di Trevi
Piazza di Spagna
Disini juga banyak toko-toko seperti Dior, Massimo Dutti, dll. Oiya, disini banyak tukang mawar yang suka ngasih bunga mawar 'gratis' padahal disuruh bayar juga dengan modus macam-macam, pokoknya jangan di terima, tante Ika sampai kena tipu, padahal udah nolak tapi tukangnya langsung narik tangan tante Ika sambil ngasih bunga terus disuruh bayar. Asli modusnya jelek banget.
Emak
Habis dari sini, saya kembali ke hotel karena rombongan sudah pada teler hahah, tetapi om Agus ingin ke Olympico Stadium karena beliau penggemar sepak bola dan besoknya mereka harus ke Venesia, jadi akhirnya saya, Naldi, tante Ika dan om Agus, kesana tetapi setelah istirahat sebentar di hotel, sisanya tidur.
Setelah beristirahat cukup, akhirnya kami berangkat menuju Olympico Stadium dengan naik Metro di Roma Termini. Untuk kesana harus naik Metro ke suatu wilayah namanya Lepanto, kemudian dari situ naik bus lagi (tidak usah bayar, cukup naik saja).
Akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Stadionnya bagus juga.
Sayang kami gak bisa masuk kedalam, yaudah foto-foto di luarnya aja, beruntung ada gerbang yang kebuka, jadi ambil fotonya disitu aja, yg penting dalemnya kelihatan.
Setelah dari Oympico, kami lanjut makan malam di dekat hotel. Keuntungan nginep di hotel dekat Roma Termini adalah banyak makanan murah nan halal karena imigran-imigran Maroko dan Turki buka restoran di daerah sini, dan porsinya banyak. Satu porsi Penne atau Spaghetti seharga 6 Euro, beda kalau di restoran Italia yang bisa 11 Euro, porsinya dikit pula, dan mereka juga jual nasi Briyani, lumayan kalau anda kangen sama nasi.
Oke, hari ini istirahat dulu, besoknya kami akan jalan-jalan lagi.
Tips:
1. Download Trip planner di smartphone anda, karena sangat berguna untuk jalan-jalan seperti naik moda transportasi apa yang tepat untuk sampai di tujuan. Google map juga bisa sih.
2. Apabila anda tidak memakai kartu SIM dan tidak ada koneksi internet, sebelum berangkat dari hotel ke tempat tujuan ada baiknya cari di Google Map atau Trip Planner moda transportasi apa yang tempat atau peta dari origin ke destination dan kemudian di screenshot, jadi apabila di tengah jalan kebingungan, anda tidak perlu nyari2 wifi agar bisa mengakses aplikasi tersebut.
To be continued.......