Tujuan pertama adalah ke Pantheon. Untuk menuju kesini, saya memilih naik bus karena tidak ada Metro yg turun di dekat Pantheon. Setelah naik bus, berikutnya adalah masuk ke jalan kecil. Untuk jalan-jalan di Roma memang butuh tenaga ekstra karena untuk mencapai setiap lokasi kebanyakan harus jalan kaki.
Pantheon
Pemandangan dari Pantheon
Pantheon adalah sebuah bangunan yang dikonstruksikan pada tahun 27 SM sebagai kuil. Pembangunan kuil ini diselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian (118 SM-28 M) pada tahun 126 M. Hadrian membangun kuil ini untuk penyembahan terhadap dewa-dewa Romawi (sumber: Wikipedia).
Setelah menikmati struktur bangunannya sejenak (kaya ngerti aja lo cal) akhirnya saya masuk kedalam untuk melihat isinya, soalnya gak ngantri dan gak bayar, gak seperti di Vatikan hahaha.
Setelah menikmati suasana didalam, tiba-tiba ayah saya mau foto sama sang Gladiator di depan Pantheon. Saya sih gak minat, tapi ayah saya semangat dan ngajak adik saya yg ternyata males juga. Akhirnya saya yg fotoin, mereka berdua yg berpose hahaha.
Konyol
Sehabis ngaso sebentar, saya akhirnya menuju ke kedai kopi terkenal di Roma, dan katanya sih salah satu kopi otentik terenak di Roma, namanya Sant Eustachio Il Caffe. Cukup berjalan kaki dari Pantheon, gak jauh kok lokasinya, yg penting anda sudah punya peta.
Sant Eustachio Il Caffe
Menu beserta harganya (Sumber: Google)
Kalau anda mau menikmati kopi sambil duduk di meja luar, ingat bahwa anda akan dikenakan biaya tambahan. Nanti anda akan ditanya mau take away atau duduk diluar. Soal kopinya, jujur rasanya biasa saja, malah lebih enakan Cappuccino di hotel hahaha ya tergantung selera sih, yg penting udah merasakan kopi asli Italia bagaimana.
Setelah minum kopi, berikutnya saya menuju ke objek wisata berikutnya, yaitu monumen Vittorio Emanuele II (Alter of the Fatherland). Cukup naik bus sebentar dari Pantheon.
Jujur ini salah satu objek wisata yg saya suka di Roma, karena bentuknya yg megah dan paling keren apabila bendera Italia-nya berkibar tertiup angin, wih molto bene !
Setelah dari sana, saya dan keluarga akhirnya pulang ke hotel karena sudah pada capek, tapi saya belum hahaha, jadi setelah saya mengantarkan mereka ke hotel saya ingin pergi ke Piazza del Popolo, tetapi saat keluar dari hotel, matahari menyengat seperti di Tanjung Priuk. Pusing, akhirnya yasudah saya tidur saja, mungkin disuruh istirahat.
Malam pun tiba. Keluarga om Agus sudah tiba dari Venice dan pada tepar semuanya, tetapi si Vindi bilang sama saya kalau mau naik Tram. Saya setuju, dan saya tanya sama si Marco (resepsionis yg saya ceritakan di part 1) kalau mau naik tram bagaimana, eh jawabannya malah saya jangan naik tram karena tram itu 'will bring you to a bad place'. Saya langsung mengerti kalau daerah yg dimaksud berbahaya. Yasudah akhirnya saya dengan Vindi memutuskan untuk makan Gelato sambil keliling daerah sekitar hotel. Jangan anggep keliling di daerah Roma Termini malam hari suasananya bagus kaya di Malioboro, malah seram, kalau anda tidak berani jalan sendirian lebih baik di hotel saja, itu saya sama Vindi hitungannya nekat hahaha maaf ya Vin.
Keesokan harinya, kami sudah harus cabut ke kota tujuan masing-masing. Keluarga saya akan menuju Milan dan Keluarga om Agus akan menuju ke London. Saya ke Milan menggunakan kereta yg bernama Frecciarossa.
Tips:
1. Bila menggunakan kereta dari Roma Termini, selalu ingat: PERHATIKAN NOMOR KERETA YANG AKAN ANDA GUNAKAN, JANGAN PERHATIKAN TUJUAN ANDA, karena berdasarkan pengalaman pribadi, kereta yg akan saya gunakan tujuan akhirnya bukan di Milan, melainkan di Brescia. Banyak turis yg tertipu akan hal ini, jadi amat disarankan hafalkan nomer kereta anda.
2. Selalu pantau papan petunjuk kereta (apa ya namanya ? lupa) agar anda bisa langsung ke platform tujuan karena platform tujuan akan keluar 10-15 MENIT SEBELUM KEBERANGKATAN, jadi tidak heran banyak turis berlari-lari di stasiun karena kurangnya riset.
To be continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar